LOVEHATE- SATU
Elena PoV ... "Elena, ayo sarapan". "Iya Bibi." Sahutku tergopoh- gopoh turun dari atas kamarku menuju dapur. "Kamu ini bukannya berubah malah semakin menjadi- jadi. Ingat Elena kamu..." "Ya... ya... ya Bibi. Elena ngerti". Potongku cepat. Aku mulai jengah diingatkan tentang hal itu setiap harinya. Bisa kurasakan Bibi Samantha mendelik kearahku. Dia paling tidak suka kalau aku memotong kata- katanya. Kulirik jam ditanganku dan terlonjak. Mampus , bisa kena omelan lagi nih . Cepat- cepat kutandaskan roti dan susu coklatku dalam sekali teguk dan berpamitan dengan Bibiku yang paling cantik sedunia. Aku merasa ada yang ingin dikatakannya tapi ah, tidak ada waktu. Cepat- cepat kuhentikan taksi yang biasa lewat di jalan dekat rumah meskipun aku tahu, aku akan merogoh kocek berlebih dibandingkan jika aku memilih naik bis. 15 menit kemudian aku tiba di kampus dan lega karena Professor yang mengajar mata kuliah sastra juga terlambat dan baru ...